1. Mencegah osteoporosis - Dari kandungan vitamin K dalam sawi dapat mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang.
2. Mencegah penyakit jantung - Vitamin E, betakaroten dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah kolesterol dan penyakit jantung. Ketiga zat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL. Sawi juga mengandung niasin yang berfungsi memperkecil proses ateroskerosis dan akhirnya menurunkan kemungkinan terjadinya serangan jantung.
3. Menjaga kornea mata agar selalu sehat - Dengan adanya vitamin A membuat sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam ari dan bukan mucus.
4. Mencegah anemia - Mengandung asam folat fungsi dalam proses sintesis nukleoprotein merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang.
5. Dapat melindungi kulit - kandungan vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam kategori excellent sebagai sumber vitamin E. Kebutuhan rata-rata vitamin E mencapai 10-12 mg/hari.
6. Menyembuhkan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress - Karena mengandung vitamin C pada sawi hampir setara dengan jeruk. Komposisi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 59 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C perhari.
7. Mencegah diabetes mellitus - Kalsium merupakan salah satu mineral terpenting yang dibutuhkan tubuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula merah.
8. Tangkal macam-macam kanker - Adanya Indol dan Isotiosianat berfungsi untuk mereduksi potensi kanker karena kemampuan kedua komponen itu mengatur enzim yang berfungsi mendetoksifikasi hati. Dari beberapa hasil studi epidemologi, Park dan Pezzuto (2002) melaporkan bahwa konsumsi sayuran dari genus Brassica (termasuk sawi) dapat menurunkan resiko berbagai jenis kanker, yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih dan paru-paru. Sedangkan sulforan yang mana dari publikasi pada Journal of Nutrition pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kandungan sulforan yang banyak terdapat pada golongan Brassica sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker payudara.
9. Mencegah penyakit gondok - Goitrogen dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan terjadinya goiter gondok
Namun perlu diketahui bagi yang mempunyai gangguan terhadap ginjal sebaiknya mengkonsumsi sawi putih daripada sawi hijau karena mengandung oksalat yang berlebihan.
Sawi putih (Brassica rapa convar. pekinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae ) dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan Tionghoa; karena itu disebut juga sawi cina. Ia dikenal pula sebagai petsai. Disebut sawi putih karena daunnya yang cenderung kuning pucat dan tangkai daunnya putih. Sawi putih dapat dilihat penggunaannya pada asinan (diawetkan dalam cairan gula dan garam), dalam capcay, atau pada sup bening. Sawi putih beraroma khas namun netral.
Habitus tumbuhan ini mudah dikenali: memanjang, seperti silinder dengan pangkal membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang sangat rapat satu sama lain.
Sawi putih hanya tumbuh baik pada tempat-tempat sejuk, sehingga di Indonesia ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini dipanen selagi masih pada tahap vegetatif (belum berbunga). Bagian yang dipanen adalah keseluruhan bagian tubuh yang berada di permukaan tanah. Produksinya tidak terlalu tinggi di Indonesia.
Sayuran ini populer di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Di Korea varietas lain sawi putih dipakai sebagai bahan baku kimchi, makanan khas Korea.
sumber : http://polahidupsehat-rico.blogspot.com